Senin, 22 Februari 2010

Hari hari yang menyenangkan, hari-hari yang menggembirakan....

Rasa-rasanya suatu kesempurnaan hidup mustahil untuk diraih, karena “jebakan” pernyataan bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini. Namun seperti halnya saat lelaki melihat kecantikan wanita, hal itu bersifat relatif! Relatif bergantung pada cara menterjemahkan arti kesempurnaan itu. Andra dengan grup sakit pinggangnya saja berani mengungkapkan kesempurnaan rasa cintanya pada seorang wanita lewat lagunya.

Seorang Jepang pun dengan postur tubuh yang jauh proporsional dari seorang Eropa dapat dikatakan sempurna, saat ia mampu melewati rintangan dan menyentuh tombol merah sebelum waktu mudur habis dalam Ninja Warior. Lalu seperti apakah wujud kesempurnaan itu, tubuh ideal kah, dengan six packs dan rambut cepak macam Van Damme dalam Street Figher atau postur yang mempunyai daya eye catching tingkat tinggi seperti iklan Fresh Tea Green. ......................... (berhenti sejenak karena sedang terjadi pergolakan batin mengingat talent Fresh Tea Green)

Kesempuranaan (secara subyektif penulis) adalah proses pencapaian kita dalam hidup baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kita berhasil lulus kuliah tepat waktu dengan nilai cumlaude dapat dikatakan sempurna, di lain sisi mahasiswa yang betah dengan statusnya itu hingga rentang waktu kuliahnya hampir sama dengan masa dia duduk di Sekolah Dasar pun dapat dikatakan sempurna.

Saat seluruh kemampuan dan kekuatan kita curahkan semasa kuliah sehingga kita bisa lulus tepat waktu lalu kita memperoleh pekerjaan atas dasar potensi kita selama kuliah hal tersebut merupakan sebuah kesempurnaan dalam salah satu episode hidup kita, Begitu pula bagi mahasiswa yang “terlambat” lulus. Jikalau waktu efektif yang ia miliki digunakannya untuk suatu yang bermanfaat meningkatkan keilmuannya di luar kampus, dan saat lulus segala kemampuan yang diperoleh selama renatng waktu ia menjadi mahasiswa dapat meningkatkan nilai jualnya di dunia kerja itu pun dapat dikategorikan pencapain yang sempura.

Saat ini pun kita juga dapat menilai kesempurnaan hidup kita. Sekarang! detik ini! Adakah sesuatu yang membuat kita menjadi manusia, yang sudah mengenal Tuhan-paham akan rambu-rambu hidup setelah sekian lama melakukan perjalan kehidupan hingga kini? Dan saat jawaban akan pertanyaan itu tanpa ragu meyakinkan hati dan mulut kita bahwa “Yup!saya pantas menyandang status sebagai manusia!”, itu artinya kita telah sempurna menerabas segala rintangan hidup hingga sekarang ini, selanjutnya... tinggal melihat akankah kesempurnaan itu terasakan dengan kebahagiaan saat status manusia kita telah usai.

Terus lah berusaha meyakinkan Tuhan bahwa kita pantas menjadi MANUSIA bukan tumbuhan bahkan binatang.

“Meski sangat sulit menjadi laki-laki, namun takdir tak dapat dipungkiri bahkan untuk melarikan diri, dan saya pun berusaha menjadi laki-laki dengan fakta-fakta bahwa seorang laki-laki harus kuat dan tangguh, kuat menjaga hati tangguh menjaga harga diri, “dont let this eyes make an useless things”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar